Sunday, January 6, 2019

Jamah, Gajah ramah

Jamah si Gajah ramah selalu tampil Caria serta ramah. Semua penghuni hutan akan disapanya, walau hanya sekedar.. "selamat pagi".

Suatu hari, Jamah berjalan sendirian di tepi sungai, lalu berjumpa pada Buaya dan Kuda Nil. Jamah pun menyapa mereka berdua, "hello buaya, apa kabar kuda nil, tumben nih kalian berdua akrab, biasanya suka ribut". Mereka berdua pun saling pandang, dan Buaya berkata dengan sedikit ketus, "hei Jamah, kita lagi akrab, kamu ribut.. Nggak suka lihat kami akrab begini?". Kuda Nil pun menimpali, "Iya nih, kita lagi damai sentosa, malah disuruh ribut".

Si Jamah nyengir kuda, "Bukan begitu, kemarin kan kalian berdua ribut nggak jelas gegara sosmed, malu lah bro, cross check berita, budayakan sebagai bangsa binatang yang ber-literasi"

Thursday, January 3, 2019

Semut Marah

Memang kejadian yang sangat jarang ditemui, semut marah.. bukan semut merah. Kali ini si semut sedang marah kepada Gajah, dan penyebabnya sungguh sepele, gajah mandi di tepi danau dengan menggunakan belalainya sebagai alat semprot, tetapi sayangnya si Gajah menyemprot ke mana-mana sehingga mengenai sarang semut dam basah sudah sarang si semut. Maka, marah lah semut dan menyimpan dendam kepada Gajah, "awas yah, akan aku gigit nanti belalaimu, supaya kamu tau rasanya sakit kami"

Hari pun berlalu, pada esok harinya, Gajah sedang beristirahat di bawah pohon rindang. Kemudian, dengan berjalan pelan-pelan, semut berjalan mendekati Gajah yang sedang tertidur dan masuk ke dalam telinganya yang lebar. Di dalam telinga, sekumpulan semut tersebut membuat gaduh, bermain-main dan juga menggigit gendang telinga si Gajah.

Gajah pun bangun kemudian berteriak-teriak, "aduuuh, aduuuh, ada apa ini, kenapa telingaku sakit sekali.. aduuuuh". Semut yang sedang berbuat gaduh di dalam telinga si Gajah mulai tertawa-tawa, dan mereka semakin menggila, "rasakan pembalasan kami", begitu ujar si semut.

Gajah tetap berteriak dan berguling-guling di tanah karena kesakitan, kemudian semut keluar dan menunjukkan dirinya, semut menggigit belalai gajah dan berkata pada gajah, "Hei kamu, gajah gendut, lihat aku si semut... bagaimana rasanya, sakiiiit...? Kemarin engkau pernah menyemprot rumah kami pakai belalaimu yang panjang ini, basah semua seisi sarang, dan kamu tidak perduli", mendengarkan ucapan si semut, lalu Gajah berkata, "maafkan aku semut, lain kali aku akan hati-hati, tapi.. memangnya kapan aku melakukannya?", aaaah, ternyata Gajah memang tidak menyadari kelakuannya saat mandi, semut pun menjelaskan, "saat kamu mandi di danau, kamu pakai belalai untuk semprot-semprot badan, semprotanmu itu sampai ke sarang kami taauuuuu, makanya lain kali, kamu harus hati-hati, jangan menyusahkan binatang lain". Gajah pu mengangguk, "iya, maafkan aku, aku tidak tau, tapi tolong bilang kepada teman-temanmu yang masih di dalam telinga supaya menghentikan gaduh ribut dan gigit-gigit seisi telingaku, sakit niiih".

Kemudian, semut-semut pun menghentikan aktifitasnya, mereka keluar dari telinga si Gajah dan meninggalkan Gajah yang masih merasakan kesakitan. Tebalas sudah ulah si Gajah kemarin yang menyemprot sarang mereka, dan mereka pun bisa memberikan pelajaran pada Gajah yang bertubuh besar.