Diceritakan bahwa di dalam hutan rimba, terdapat seekor kodok yang jutek dan juga super sombong. Kodok atau katak yang satu ini punya kegemaran mengurusi urusan binatang lain tetapi tidak ingin urusan pribadinya dibicarakan. Dan yang paling parah adalah, Cebby suka ceroboh tetapi tidak ingin disalahkan atas kecerobohan yang dilakukannya sendiri.
Kehidupan di hutan belantara memang tidak akan luput dari gosip. Kalau di dunia manusia, ada pepatah bahwa "tiap dinding bertelinga", yang maknanya tidak ada yang bisa disembunyikan, semua kabar akan mudah diketahui oleh orang banyak. Begitu juga di hutan belantara, setiap helai rerumputan dapat menyampaikan pesan, setiap batang pohon senantiasa memperhatikan dan mendengarkan apa saja yang terjadi di dalam hutan. Walau pun demikian, pohon dan rerumputan memang sejatinya tidak bisa mendengarkan dan berbicara, tetapi begitu lah seisi hutan, semua cerita dan gosip dengan cepatnya menyebar ke seluruh pelosok hutan.
Suatu ketika, Cebby si kodok jutek sedang belanja kebutuhan sehari-hari, lalu Cebby memasuki pasar hutan dengan riangnya. Saat ingin membayar barang-barang yang dia beli, ternyata Cebby tidak membawa dompet, hanya membawa telpon genggamnya saja. Sudah mengantri lama di depan kasir, lalu saat membayar dengan angkuh si Cebby berkata sambil menyodorkan telpon genggamnya, "saya mau bayar pakai paypal, bisa kan?". Akan tetapi kasir super market berkata, "maaf, kami hanya menerima cash atau kartu debit". Cebby kemudian marah, "super market apa ini, kudet.. nggak update dengan metode pemayaran digital, ya sudah.. saya bayar pakai Google Pay". Kembali lagi petugas kasir sampaikan, "maaf tuan, kami hanya menerima pembayaran tunai atau kartu debit". Hmmm, Cebby akhirnya melemparkan semua belanjaannya di meja kasir, sambil berkata, "ya sudah, kalau memang tidak bisa bayar pakai akun digital, mending ini super market disebut toko kelontong atau toko jadul saja, pay pall dan google pay nggak bisa dipakai bayar, payah nih, super market ndesoooo". Sejurus kemudian, dengan langkah sombong, Cebby meninggalkan super market hutan begitu saja. Sedangkan binatang lain yang sedang mengantri di kasir hanya bisa menggelengkan kepala atas tingkah Cebby, si Kodok Songong.
Padahal, semua ini terjadi akibat kecerobohan Cebby yang pergi belanja tanpa membawa dompetnya, akhirnya Cebby pun berakting dengan gaya songongnya, merendahkan supermarket yang dianggap kurang update dengan metode pembayaran non tunai seperti Pay Pal dan Google Pay. Dan, sebenarnya ada rahasia lain, Cebby sebenarnya tidak punya saldo baik di akun Pay Pal maupun Google Pay nya, semua dilakukan hanya untuk menutupi kecerobohannya saja.
Cerita Cebby cepat menyebar di seluruh hutan belantara, sampai-sampai pemilik super market pun merenung. Boss supermarket berkata dalam hatinya, "Pembayaran pakai Pay Pal dan Google Pay, boleh juga sih.. Tapi kan ada potongan biaya adminisrasinya..? Hmmmm, bagaimana ya..? coba aku bicarakan kepada semua pemegang saham, mungkin bisa dijadikan inovasi dalam pembayaran non tunai".
Keesokan harinya, semua super market dan juga gerai toko yang bekerja sama dengan bisnis super market telah memasang sticker pengumuman dengan tulisan, "kami menerima pembayaran dengan Pay Pal, Google Pay, dan pembayaran non tunai lainnya". Saat Cebby keluar dari rumahnya, disaksikannya bagaimana di jalan-jalan, di toko-toko, di super market dan mini market menerima pembayaran non tunai seperti yang disampaikan oleh Cebby. "Aaah, gawat ini.." begitu pikiran si Cebby, "bisa ketahuan nih kalau Pay Pal dan Google Pay milikku nggak ada saldonya".
Dan begitu lah, berangsur-angsur, pembayaran non tunai menjadi salah satu pembayaran yang diterima di semua toko, merchant, tenant dan juga gerai-gerai besar. Cebby.. mau sombong pakai cara apa lagi..? Mungkin kalau ketinggaaln dompet, Cebby akan berlagak mau bayar pakai BitCoin... ha.. ha.. ha.. ada-ada saja...
#FinTech #EraDigital #HutanBelantara
No comments:
Post a Comment