Alkisah di sebuah hutan rimba yang damai dan tenang, yang dihuni oleh binatang hutan yang saling bersahabat. Huan rimba yan damai terebut dipipin oleh raja rimba yang sangat bijaksana. Suatu Hari sang raja mengajak para penghuni hutan seprti gajah, jerapah, katak, beruang, burung, kuda nil, monyet dan hewan lainnya untuk berkumpul.
Mereka sangat senang mendengar ajakan sang raja rimba dan menyambutnya dengan sorak sorai. Akan tetapi di suatu sudut terlihat ada seekor Katak yang bernama Kodi yang menanggapi ajakan si raja rimba dengan wajah masam. Sang gajah yang dari tadi memperhatikan sikap Katak tadi kemudian mendekatinya. "Hai Kodi, bagaimana kabarmu hari ini?", Katak pun menjawab sambil membelakangi gajah,"nggak perlu sok akrab" ujar Kodi si katak. Gajah yang masih penasaranpun berjalan menuju Kodi si katak dan kembali bertanya,"apa yang mengganggumu wahai sahabatku, hingga kamu terlihat tidak senang?" Katak dengan marah menjawab,"sudah, Kau tidak perlu tahu urusan ku, urusan saja dirimu dan urusan rajamu itu". Sambil pergi dan menggerutu, Kodi meningalkan gajah yang masih bengong dengan tingkah si Kodi.
Kodi berkata dalam hatinya, "Hmmm dasar raja sombong, apa karena badan dan aumanmu yang menggelegar lalu engkau pantas disebut raja. Padahal aku bisa saja mengalahkanmu dan bisa saja lebih kuat darimu". Si kodi Katak pergi meninggalkan gajah yang semakin bingung.
Acara yang diselenggarakan sang raja rimba pun berjalan dengan sukses dan disambt dengan bersorak sorai gembira para tamu undangan.
Dari kejauhan nampaklah sekelompok ular yang tiba-tiba datang dan masuk ke dalam hutan serta bermain dipinggir kolam. Saat itu si Kodi katak tengah berjemur di atas daun teratai di dalam kolam sambil mengkhayal serta bergumam bahwa dia suatu sat akan menjadi si raja hutan. Ternyata gumamamnya didengar oleh ular tadi. Ular yang memang tidak begitu suka dengan si Kodi pun saat itu menjadi geram dan kesal dengan kesombongan Kodi. Maka diam-diam ular pun mendekati Kodi dan bersiap mau memberi pelajaran.
Ular memuka lebar mulutnya, kemudian Kodi pun terperangap di dalam rahang si ular. Kodi pun menjerit minta tolong,"tolong....tolong...tolong....," begitu teriak si Kodi. Adapun teman-teman Kodi sesama katak, tak ada yang berani menolong. Mereka semua melarikan diri berlompatan menjauhi Kodi. Sedangkan Kodi pun hanya bisa pasrah.
Tak jauh dari tempat Kodi, ada seekor kelinci yang sedang lewat. Melihat Hal itu dia segera menegur ular. "ular, tolong kau lepaskan Kodi, walaupun kau tidak suka padanya, tapi kami sebagai warga hutan tidak bisa berbuat demikian. Raja hutan pasti akan marah dengan ulahmu," kata kelinci. Ular pun menjawab,"biar saja, biar Kodi sesekali diberi pelajaran atas kesombongan ya, yang konon merasa lebih pantas menjadi raja hutan, ada-ada saja"
Kelinci akhirnya pergi dan berusaha mencari sang raja rimba untuk menengahi tingkah dua binatang tersebut. Di tengah perjalanan, kelinci bertemu dengan sang raja rimba lalu kelinci menceritakan perihal yang di lihatnya tadi. Dengan diantar kelinci, sang raja rimba sampai ditempat ular menangkap Kodi. Raja rimba berkata, "Hai Ular, apa yang terjadi, tapi engkau tolong lepaskan Kodi, mari kita bicarakan masalah kalia baik-baik dan dengan kepala dingin."
Tak lama kemudian, ular pun melepaskan Kodi, karena Kodi mulai kehabisan napas karena cengrama rahang si ular, akhirnya Kodi hanya bisa terduduk lemas bersandarkan bongkahan batu kali.
Ular memulai pembicaraan, "Maafkan hamba ya raja rimba, hamba sangat kesal dengan si Kodi yang sombong dan sok berkuasa, sudah berapa sering dia berkata kalau dirinya sangat kuat, besar, dan bisa mengalahkanmu, yang hamba lakukan tadi hanya untuk memberi pelajaran untuknya aar tidak sombong dan angkuh". Raja rimba bergumam,"Hmmm benarkah begitu, Kodi si katk," Tanya raja rimba kepada si Kodi. Kodi menjawab dengan pasrah, "maafkan aku, memang benar demikian wahai raja rimba yang bijaksana".
"Kodi, kaupun suatu saat engkau bisa menjadi raja rimba, bisa menjadi besar dan kuat, bahkan bisa mengalahkan yang lebih besar darimu sekalipun. Tapi menjadi yg terkuat bukan segalanya. Jadilah dirimu sendiri, bangga dengan apa yang Kau miliki saat ini, bukankah dengan nyanyianmu yang riang dan merdu sudah cukup mampu untu membuat penduduk hutan merasa riang..! Jadi engkau harus selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan tidak perlu iri dengan kelebiha binatag lain atau justru menjadi sombong denga kemampua diri sendiri," terang sang raja rimba dengan bijaksana.
Kodi pun hanya mampu mengangguk dan meminta maaf atas kesombonganya selama ini. Akhirnya semua berdamai, dan kedua binatang tersebut yaitu ular dan katak pun bersalaman dan mereka berdua akhirnya menjadi sahabat yang baik.
Pesan dan hikmah:
Kesombongan akan merugikan diri kita sendiri
Pemimpin yang baik dapat menyelesaikan setiap masalah dengan bijaksana dengan tenang, bukan memperkeruh suasana dan keadaan.
No comments:
Post a Comment