Dia adalah Dori si Kodok Ceria. Dori paling suka bernyanyi dan suaranya pun merdu. Tentang persahabantan dengan teman sesama Kodok, tidak diragukan lagi, karena Dori adalah teman yang sangat baik dan disukai pula oleh teman-temannya sesama Kodok. Tidak hanya itu, Dori pun berteman dengan binatang lain di hutan seperti Monyet, Kancil, Gajah dan banyak lagi.
Pada suatu malam, disaat Dori sedang asyik bernyanyi, Dori mendengarkan sayup-sayup suara langkah kaki binatang yang mendekatinya. Dori yang sedang berada di atas bunga daun teratai yang lebar dengan mudah mengetahui kehadiran binatang tersebut. Karena getaran dari permukaan air yang merambat hingga sampai ke daun tempat Dori sedang berada. Kemudian, Dori menghentikan nyanyiannya dan mulai mengamati, siapakah binatang yangsedang mendekatinya.
Alangkah terkejutnya si Dori, ternyata yang sedang berjalan pelan-pelan ke arahnya adalah George si monyet. Dori menyapa si George, "kenapa wajahmu jutek begitu George, malam-malam begini keluyuran, nggak dicariin sama orang tua mu..?", begitu tanya si Dori. George menjawab dengan lesu, "lagi bete nih, boring time.. mau tidur koq nggak bisa tidur, ya sudah.. jalan-jalan saja ke danau, ngobrol dengan mu".
Kemudian, Dori mengungkapkan beberapa rahasia tentang dirinya, Dori berkata, "George, kamu tahu nggak, dulu aku pengen jadi pilot.. tapi apa daya, ternyata aku takut ketinggian, memanjat pohon saja aku tidak berani". George tersenyum, lalu berkata, "Aku dulu mau jadi dokter, tapi ternyata aku takut lihat darah". Kemudian semalaman mereka pun cerita ke sana dan kemari, mengalir saja, sambil begadang, tidak tidur semalaman. Menjelang pagi, George mengatakan bahwa, salah satu penyebab dia tidak bisa tidur adalah, karena George sedang sedih, teringat ibunya yang sudah lama meninggal dunia. Dori pun menghiburnya, "sudah lah, jangan terlalu bersedih... bagaimana kalau kita lomba loncat di atas daun teratai saja..?". George terdiam sejenak, lalu berkata, "yah, aku mana bisa berjalan di atas teratai, aku kan berat, bagaimana kalau lomba memanjat pohon..?", kali ini Dori yang tidak bisa menerima usulan George, "waaaah, aku mana bisa memanjat pohon, aku kan bisanya meloncat".
Beberapa saat kemudian, pagi pun menjelang, sinar mentari mulai menampakkan diri dan menyinari seluruh kawasan hutan dengan perlahan. George pun ingin pulang ke rumahnya, dan berkata pada Dori, "sudah dullu yah, aku pulang dulu". Dori mendatangi George dan menepuk pundaknya, "George, jangan sedih lagi ya, tersenyum lah, mari menatap masa depan dengan semangat, karena ibu mu pasti bangga dengan kamu, jika kamu tetap semangat dalam hidup ini... jangan sedih melulu". George menganggukkan kepalanya, "terima kasih ya bro, kamu memang teman yang baik, senang bisa mengenal kamu dan menjadi temanmu". Dan, George pun pulang ke rumahnya dengan menghapus segala duka yang lagi menyelimuti hatinya. "Semoga ibu tenang di alam sana, aku sayang ibu"...
No comments:
Post a Comment