Di hutan terdapat seekor Kodok yang pemberani. Dia selalu membela teman-temannya, dan selalu siap untuk membantu temannya yang kesusahan. Kodok jagoan ini bernama Rambo. Ha.. ha.. ha.. seperti judul film holywood saja.
Rambo bekerja sebagai sekuriti di sebuah pusat pembelanjaan di hutan. Suatu hari, terjadi keributan kecil di hutan. Penyebabnya hanya urusan sepele, yaitu tentang mengantri di loket pembayaran karcis bioskop. Seekor katak yang sedang mengantri bersitegang dengan orang yang ada di belakangnya. Sedangkan Rambo, masih mengamati dari kejauhan.
Katak yang ada di barisan depan berkata, "hei, kalau lagi antri yang rapi dong, ini kenapa ada dua antrian, loket pembayarannya kan hanya satu..?", sedangkan Katak yang ada di belakangnya berkata, "sudah lah, semua kita juga bayar, nggak usah sok jagoan". Keributan pun mulai memuncak saat terjadi dorong-dorongan sesama pengantri tiket. Rambo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah para Kodok yang tidak bisa tertib dalam mengantri. Koq seperti di dunia manusia yang sering rebutan nasi bungkus, ah.. entah lah, itu urgensinya apa berebut nasi bungkus..! Mungkin tidak ada pengaturan dari panitia, sehingga terjadi ricuh dan saling serobot. Tetapi, ini kan antrian di hutan rimba, di dunia binatang, kenapa harus meniru gaya manusia yang tidak bisa tertib.
Kemudian Rambo berdiri dan mendekati antrian yang sedang saling dorong tersebut, kemudian Rambo berkata, "hei, kalian ini sedang apa, kalau antri satu-satu dan tertib, kan semua bisa beli tiket dengan tertib". Diingatkan begitu, ada saja yang nyinyir, "dan kamu siapa, koq sok ngatur segala, urus saja urusanmu sendiri, jangan sok hebat di sini". Sejurus kemudian, Rambo menggebrak meja dan terdengar lah suara yang keras, Braaaak... lalu Rambo berkata, "yang tidak bisa tertib, keluar barisan, yang masih tidak terima, sini.. berhadapan dengan saya, mulut koq nggak bisa santun kalau bicara, minta dihajar juga kalian semua.. mau maju bareng, keroyokan, sini.. aku ladenin.." Rambo dengan postur tubuhnya yang berotot membuat nyali kodok lain pun menjadi ciut. Tidak ada lagi yang berani membantah atau pun menyahut ucapan Rambo si Kodok Jagoan yang sedang marah.
Kerumunan kodok itu kemudian terdiam seribu bahasa, kemudian mulai lah mereka satu per satu melakukan pengaturan barisan dengan tertib. Lalu Rambo berjalan ke loket penjualan tiket, dan menggebrak kaca penjual tiket, "hei, kamu itu mau kerja atau mau tidur, lama sekali melayani pelanggan". Beberapa saat kemudian, keluar lah seekor kodok petugas penjual tiket dan berkata, "maaf boss Rambo, sedang dilakukan pergantian petugas, sehingga beberapa teman harus menjelaskan kondisi terakhir terkait penjualan tiket". Begitu petugas tiket coba menjelaskan. Rambo hanya bisa menggelengkan kepala, bagaimana bisa jadwal pertunjukan sudah jelas, jadwal buka bioskop pun sudah diatur, dan kenapa petugas tiket bekerja dengan teledor begini. Hmmmm, bagaimana bisa para binatang di hutan mengikuti gaya telat dan ngaret para manusia, suka ribut di sosmed ala pembela capres, atau apalah itu namanya pakai sebut-sebut kampret dan cebong. Kita ini binatang, hidup dengan bermartabat, jangan suka ikut-ikutan manusia yang tidak bisa tertib. Yang gegara nasi bungkus saja bisa ribut dan teriak-teriak, "kami lapaaar".. sungguh dunia manusia, dunia yang aneh dan penuh kepalsuan.
No comments:
Post a Comment