Friday, December 14, 2018

Monyet Bijak Penasihat Raja Hutan

Monyet dalam keluarga primata merupakan binatang yang paling dekat silsilahnya dengan manusia. Tetapi tetap saja, monyet dan manusia merupakan spesies yang berbeda. Kita lupakan dulu silsilah monyet dalam keluarga primata, mari kita ikuti dongeng tentang monyet berikut.

Al kisah, di dalam hutan rimba raya, terdapat seekor monyet yang bijaksana. Monyet bijaksana tersebut bernama Arthur. Karena Arthur dikenal sebagai binatang yang bijak, Raja hutan pun tertarik untuk menjadikannya sebagai salah satu penasihat Raja Hutan.

Suatu ketika, terjadi keributan di hutan rimba terkait perebutan daerah kekuasaan. Raja Penyu berencana untuk memisahkan diri dari kerajaan rimba raya. Tentu ada beberapa hal yang mendasar, kesenjangan ekonomi antara pusat kerajaan dan daerah-daerah di perbatasan, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, kemiskinan, dan sebagainya. Raja Penyu merasa tidak diperhatikan oleh Raja Hutan, sehingga Kerajaan Penyu sendiri berencana memisahkan diri dari Kerajaan Rimba Raya. Hmmmm, sungguh kondisi yang amat pelik dan dibutuhkan penyelesaian yang bijak juga. Kerajaan Penyu yang merupakan bagian dari kerajaan Rimba Raya secara keseluruhan harus ditenangkan.

Kemudian diadakan musyawarah terbatas yang dihadiri oleh seluruh perwakilan kerajaan di hutan, seperti perwakilan dari Kodok, Monyet, Kuda, Rusa, Ular, Jerapah, dan juga perwakilan dari kerajaan Penyu. Di dalam musyawarah terbatas tersebut, Kerajaan Penyu dengan keras menyatakan ingin memisahkan diri dari Kerajaan Rimba Raya dan tidak ingin lagi ada urusan dengan Raja Hutan. Seluruh binatang pun menjadi heboh, dan hal tersebut memang tidak pantas dilakukan. Ada baiknya semua permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan bijak.

Dalam kehati-hatiannya, kemudian Raja Hutan berkata kepada Arthur si monyet bijak, "Arthur, bagaimana pendapatmu tentang masalah ini..?", lalu Arthur coba berpikir keras dengan tetap mempertimbangkan kesatuan dan persatuan sesama binatang di Kerajaan Rimba Raya. Kemudian Arthur menyampaikan pendapatnya, "Tuanku Baginda Raja, hamba yang lemah ini akan mencoba memberikan masukan.. Keinginan Kerajaan Penyu untuk memisahkan diri mungkin bukan akibat yang tiba-tiba, tetapi merupakan akumulasi permasalahan yang ada di Kerajaan Penyu. Kita pun sama paham, bagaimana kerajaan penyu letaknya sangat jauh dari pusat kerajaan, berada di kawasan mangrove dan juga kawasan pesisir. Walau pun komunikasi antara pusat kerajaan dengan wilayah kerajaan penyu cukup sulit, tetapi adalah kewajiban kerajaan Rimba Raya untuk menjamin kesejahteraan setiap wilayah dan juga rakyat yang berada di dalamnya".

Seluruh peserta musyawarah mendengarkan penjelasan Arthur si monyet dengan seksama, kemudian Arthur melanjutkan penjelasannya, "pemerataan ekonomi akan sulit dicapai, jika aksesibilitas tidak diperbaiki, dan para penyu akan tetap merasa dikucilkan jika kesenjangan ini tidak segera diatasi atau bahkan dibiarkan berlarut-larut layaknya benang kusut. Pembangunan di kawasan mangrove dan pesisir yang merupakan wilayah Kerajaan Penyu harus diperhatikan, dan agar mereka siap dengan pembangunan di wilayah mereka, kita siapkan juga anak-anak mereka agar mengenyam pendidikan yang layak. Karena jika mereka pintar dan cerdas, maka mereka akan bisa mengelola potensi Kerajaan Penyu dengan tanpa merasa dikucilkan".

Jerapah memberikan komentarnya, "tetapi, jika mereka pintar dan cerdas, bukankah mereka akan semakin kuat keinginan untuk meredeka dan memisahkan diri dari Kerajaan Rimba Raya..?". Setelah memandang Raja Hutan, Arthur melanjutkan penjelasannya, "Saya harap tidak, karena kita bangsa binatang adalah bangsa yang selalu mampu membalas budi dan juga membalas jasa kepada siapa saja yang memberikan kebaikan kepada kita, mari kita menjaga persatuan dan kesatuan Kerajaan Rimba Raya secara utuh, karena Kesatuan Kerajaan Rimba Raya merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi". Beberapa binatang yang menghadiri musyawarah saling pandang, dan mengangguk pertanda setuju dengan penjelasan Arthur.

Yah, kelaparan, kemiskinan dan ketidak adilan saja yang sering menjadikan setiap individu merasa perlu untuk bertindak. Semoga menjadi pelajaran untuk kita semua, perbedaan selalu ada tetapi mari kita utamakan persatuan antara sesama kita.

1 comment: