Di dalam rimba raya, terdapat seekor gajah yang suka cemberut. Yang ada di dalam pikirannya adalah, apa saja yang di lakukan oleh binatang lain selalu salah, hanya dirinya sendiri yang benar. Hmmmfffttt, susah juga kalau begini.
Pada suatu hari, ada acara keramaian di dalam hutan, yaitu perayaan ulang tahun si raja rimba. Semua binatang diundang, begitu juga dengan Gajero si gajah. Tetapi, Gajero selalu berkomentar miring dengan apa saja yang terjadi di sekelilingnya. Sambil menggerutu dia berkata, "dasar binatang tua, sudah berumur masih saja merayakan ulang tahun". Yah, begitu lah Gajero si gajah, semua yang dilakukan binatang lain selalu salah di matanya. Akan tetapi Gajero tetap datang memenuhi undangan si raja rimba walaupun dengan tetap menggerutu sepanjang jalan.
Di tengah perlajanan menuju tempat perayaan ulang tahun, Gajero bertemu dengan Monyet dan Landak. Kemudian monyet menyapa Gajero, "Gajah, kamu bawa hadiah apa ke undangan ulang tahun raja rimba?" begitu tanya si monyet. Ditambah pula dengan sapaan landak, "Iya nih, cemberut saja.. kita kan mau ke undangan perayaan ulang tahun, koq pasang wajah cemberut". Sambil tetap cemberut, Gajero menyahuti pertanyaan monyet dan landak, "aku nggak bawa hadiah apa-apa, dan aku mau cemberut atau tersenyum.. semua bukan urusan kalian, urus saja urusan kalian sendiri". Monyet dan landak saling menatap, sejurus kemudian mereka berjalan mendahului Gajero. Monyet berkata, "ya sudah, kalau begitu kami jalan duluan yah.. khawatir makanan yang disediakan oleh si raja rimba habis keduluan binatang lainnya, selamat menikmati harimu Gajah".
Grrrrmmm, Gajero semakin menggerutu dengan wajah cemberutnya yang khas. Tetapi di perjalanan dan kesendiriannya, Gajero pun berpikir, kenapa juga dirinya harus selalu cemberut dan tidak suka dengan urusan binatang lain..? Kenapa binatang lain selalu salah di dalam pikirannya..? Kenapa dirinya selalu merasa benar..?
Dari kejauhan perayaan ulang tahun si raja rimba, dilihatnya bagaimana seluruh binatang bersuka ria dengan semaraknya acara dan juga suguhan makanan untuk seluruh binatang di dalam hutan. Gajero merenung dalam diam, berpikir keras.. kenapa dirinya seperti ini..? Kalau saja dirinya tetap seperti ini, pasti tidak ada binatang yang mau berteman dengannya. "Aaaaah, sepertinya aku harus berubah menjadi binatang yang baik", begitu ucap Gajero di dalam hatinya. Kemudian Gajero berguman dalam hatinya, "tapi mulai dari mana yah..?, seluruh hutan mengenalku sebagai Gajero si muka cemberut, ah.. sudah lah... tekad ini sudah bulat, aku harus bisa menjadi teman yang baik dan menyenangkan untuk semua binatang di hutan".
Begitu lah kisah Gajero si muka cemberut. Sejak hari itu dia bertekad akan selalu menjadi gajah yang baik dan menyenangkan bagi seluruh warga hutan belantara. Semoga Gajero selalu bisa tersenyum dan menerima perbedaan dan pemikiran binatang lainnya tanpa merasa dirinya paling benar sendiri.
No comments:
Post a Comment