Berita yang tersebar di hutan rimba tentang permusuhan antara Badak dan Gajah telah merebak ke seluruh penghuni hutan. Semua pun menduga-duga, seandainya keduanya berkelahi atau bahkan berperang, apa yang akan terjadi, siapa pemenangnya, dan banyak lagi pertanyaan.
Sebagian penghuni hutan pun mulai berspekulasi, tentang gajah dan juga Badak. Perseteruan antar keduanya sampai juga di telinga raja hutan. Raja Hutan memanggil para binatang kepercayaannya, seperti kancil, rusa, dan juga si Monyet Bijak.
Raja Hutan berkata, "perselisihan antara Badak dan Gajah sudah mulai tersebar ke seluruh hutan, seharusnya kita bisa mencegah pertarungan antara keduanya, jangan sampai terjadi keributan yang lebih besar lagi". Rusa berkata kepada Raja, "ini semua gara-gara berita yang tersebar sangat cepat, semestinya kedua belah pihak mampu menahan diri, agar suasana tidak semakin keruh. Keduanya harus bisa berbicara dengan kepala dingin, Jika keduanya tidak mau mengalah dan merasa benar sendiri, kerugian bukan hanya pada diri mereka saja, tetapi semua warga hutan akan terdampak".
Monyet Bijak hanya bisa diam. Tentu saja diam, karena Monyet Bijak tahu persis siapa yang membuat onar pertama kali, yaitu berita-berita yang disebar luaskan oleh Mohax, dari bangsa monyet sendiri. Kemudian, Monyet Bijak berkata, "sebaiknya keduanya kita panggil dan kita ajak berbicara, jangan sampai Gajah maupun Badak bertindak gegabah. Jika kedua jenis binatang ini sampai berperang, maka kerusakan dan kerugian bukan hanya akan menimpa mereka tetapi juga akan berdampak kepada seluruh warga hutan".
No comments:
Post a Comment