Begitu lah ulah Mohax, berita bohong yang disebarkannya menyebabkan kedua jenis binatang perkasa di hutan berseteru. Gajah memendam amarah dan Badak menyimpan dendam, semua ini diakibatkan berita bohong belaka.
Setelah rapat di majelis tinggi hutan rimba, Raja Hutan pun memutuskan memanggil mereka berdua yaitu Gajah dan Badak, serta memanggil Mohax si penyebar berita bohong. Mereka bertiga disidang dan dihadiri oleh seluruh pembesar di kerajaan hutan. Kuda memulai pembicaraan, "bagaimana sampai terjadi, perselisihan antara Badak dan Gajah sudah menjadi berita yang viral, bahkan anak-anak pun membicarakannya". Jerapah ikut menimpali kalimat Kuda, "sungguh keterlaluan, jangan lah kalian mudah terhasut oleh berita-berita yang dipelintir oleh media, bijak lah dalam bersikap, tetap jaga persatuan dan kesatuan warga hutan". Raja Hutan masih memperhatikan jalannya musyawarah dan sidang akbar yang diselenggarakan untuk memutuskan kasus perseteruan antara Badak dan Gajah.
Akhirnya si Monyet Bijak angkat bicara, "Mohax, sebagai bangsa monyet, jangan lah suka menyebar berita yang dibumbui adu domba dan provokasi, iya.. kami tahu bahwa media online mu jadi banyak pengunjung, dan tentu saja berdampak kepada peningkatan penghasilanmu, tetapi jangan dengan cara mencelakakan binatang lain". Mohax hanya bisa cengar cengir saja karena di dalam sidang, menjadi pusat perhatian seluruh binatang ahli majelis.
Kancil yang cerdik kemudian menyampaikan beberapa kalimat yang menyudutkan posisi Mohax, "menurut hemat saya, kita harus kembalikan ini berdasarkan perundangan yang berlaku di hutan rimba, khususnya penyalahgunaan media cetak maupun media online. Yang dilakukan oleh Mohax sudah tentu menyangkut pasal-pasal yang berkaitan erat dengan menyebarkan kebencian, perkataan bohong, dan banyak lagi pasal.. tetapi kita warga hutan, tidak bisa semena-mena seperti layaknya manusia, baiknya Mohax diberi surat teguran terkait tindakannya, dan Mohax harus membuat surat penyataan bahawa dirinya tidak akan melakukan hal serupa di kemudian hari. Jika Mohax masih membandel dan melanggar pernyataannya sendiri, maka dapat kita tindak tegas"
Semua ahli majelis pun menganggukkan kepala tanda setuju, sedangkan kemarahan dan dendam kedua binatang yang tadinya berseteru, mulai sedikit reda dan menyadari bahwa dalang kerusuhan ini sebenarnya bersumber dari Mohax yang menggoreng berita sehingga terkesan provokatif dan adu domba. Keduanya akhirnya berdiri berhadapan, kemudian bersalaman, dan saling memaafkan.
No comments:
Post a Comment